Kau bukan dirinya!
Kau bukan dirinya!
Mungkin aku salah, apa yang aku katakan sebelum nya tak terjadi di diriku saat ini. Aku pernah berkata bahwa aku tak mungkin bisa melupakan tentang masa lalu ku. Siapa kata, perahan-lahan aku hidup tanpa nya, aku masih bisa merasakan kebahagiaan. Aku bisa melakukan aktivitas tanpa bayang-bayang nya lagi.
Aku harap kita tak akan bertemu, meski aku tak tahu takdir apa yang aku dapat dikemudian hari, aku berharap tak ada pertemuan yang tak sengaja diantara kita. Walau tak sepenuhnya ku hapus tentang kenangan itu, setidaknya tak tergambar jelas apa yang terjadi sejak 2 tahun lalu.
Mungkin aku masih bertanya-tanya,"Bagaimana aktivitasmu?","Apa ada seorang wanita yang membuatmu merasakan hal yang tak biasa?", aku masih memperhatikan isi timeline di twittermu, aku masih mengunjungi akun facebookmu. Ya, tapi aku tak merasakan hal yang sama seperti yang lalu. Aku hanya ingin tahu apa yang kau rasakan setelah kita lama berpisah.
Aku ingin kau tahu, disini aku bisa menggantikanmu dengan yang lain. Apa kau juga begitu, tuan? Dia tak sepertimu, bahkan dalam hal fisik dan kepribadian. Dia tahu arti dari jatuh cinta, mengabaikan, dan mengkasihani. Dia tak memberlakukan wanita seenaknya dan semaunya. Dia tahu perlakuan yang bagaimana agar wanita tidak merasakan kecewa.
Dia tak setampan kau, tak se royal kau. Tapi dia memiliki kelebihan yang membuat aku tahu alasan bagaimana agar aku menyukai nya. Satu kesamaan diantara kalian yang aku suka, kalian sama-sama melindungiku dari orang yang membenciku.
Dia datang tak hanya sebagai pelindungku, dia selalu ada disaat aku cari, disaat aku butuh, disaat aku memanggil namanya. Dia melarang semua lelaki agar tak mendekatiku, bukan karna sifatnya terlalu overprotektif. Dia hanya tak ingin kalau aku terjerumus dalam permainan lelaki tersebut. Dia juga tak memperbolehkan aku untuk mendekati lelaki yang tak dikenalinya, bukan karna sifatnya terlalu overprotektif. Dia hanya tak ingin kalau aku menyukai lelaki lain selain nya.
Jadi, aku ingin memberitahu mu kalau aku salah dengan perkataan ku. Aku nyaman dengan nya, bukan dengan mu. Aku menyayangimu, tapi aku lebih menyayanginya. Kau pelindungku, Dia lebih melindungiku. Dia menganggapku hembusan nafas yang membuatnya bisa bernafas, kau yang selalu membuat sesak nafas. Aku selalu mencarinya, tak seperti aku mencarimu. Aku menunggu kehadirannya, tak begitu yang aku rasakan kepada mu.
Aku merasakan kehadiran yang berbeda dikala kau hilang, dan dia ada. Aku merasakan hembusan nafas yang membuatku hidup lebih tenang dikala kau pergi, dan dia datang.
Aku mencintainya dikala dia memperlihatkan senyum manisnya dan kau tak memperlihatkan senyum lain arti itu.
Komentar
Posting Komentar