Gerakan Baru Dalam Pendidikan

GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKAN

Gerakan baru dalam pendidikan yakni untuk peningkatan mutu pendidikan hanya dalam satu atau dalam beberapa komponen saja. Adapun gerakan baru itu memusatkan perhatian pada peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar pada system persekolahan diantaranya adalah:
·         Pengajaran alam sekitar
·         Pengajaran pusat perhatian
·         Sekolah kerja
·         Pengajaran prokey dan sebagainya

1.      Pengajaran alam sekitar

Pengajaran alam sekitar sudah banyak dipraktekan dipersekolahan seperti:
·         Adanya peragaan dalam pembelajaran
·         Muatan local dalam kurikulum
·         Penggunaan alam sekitar dalam percobaan
·         Studi banding dan lain lainnya.
Perintis pengajaran alam sekitar ini ada 2 perintis, yaitu:
·         Fr. A. finger (1808-1888) di Jerman dengan HEIMATKUNDE (pengajaran alam sekitar)
·         Leigthart (1859-1916) dibelanda dengan HET VOLLE LEVEN (kehidupan senyatanya)

Perinsip gerakan heimatkunde:
1.      Dengan pengajaran alam sekitar itu guru dapat meragakan secara langsung.
2.      Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktiv atau giat tidak hanya duduk, dengar dan catat saja.
3.      Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas, yaitu suatu bentuk pengajaran dengan ciri sebagai berikut:
·         Suatu pengajaran yang tidak mengenai pembagian mata pelajaran dalam daftar pengajaran tetapi guru memahami tujuan pengajaran dan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan.
·         Suatu pengajaran yang menarik minat
·         Suatu pengajaran yang memungkinkan segala bahan pengajaran itu berhubung hubungn satu sama lain seerat” secara teratur.
4.      Pengajaran alam sekitar memberikan kepada anak bahan apresiasi intelektual yang kukuh dan tidak verbalitas.
5.      Pengajran alam sekitar memberikan apersepsi emocional, karena alam sekitar mempunyai ikatan emocional dng anak.

Prinsip het volleleven (kehidupan senyatanya):
1.      Anak harus mengetahui barangnya terllebih dahulu sebelum mendengar namanya, tidak sebaliknya sebab kata itu hanya satu tanda dari pengertian barangnya.
2.      Pengajaran sesungguhnya harus mendasarkan pada pelajaran selanjutnya atau mata pelajaran yang lain harus dipusatkan atas pengajaran itu.
3.      Haruslah diadakan perjalanan memasuki hidup senyatanya kesemua jurusan agar murid paham akan hubungan antara bermacam macam lapangan hidupnya (pengjaran alam sekitar)

Definisi pendidikan alam sekitar (Sekolah alam)
Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada[1]. Dan yang dimaksud alam sekitar meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar. Artinya siswa dibawa keluar kelas/sekolah sehingga mereka dapat belajar dari lingkungan, keluarga, dan masyarakat secara nyata.

Kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran alam sekitar
Ada beberapa kelebihan dari model pendidikan alam sekitar:
1.        Dengan pengajaran alam sekitar,  guru dapat memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar-dasar pengajaran.
2.        Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif giat tidak hanya duduk, dengar, dan catat saja.
3.        Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas.
4.         Pengajaran alam sekitar memberikan kepada anak bahan apresiasi intelektual yang kukuh dan tidak verbalitas, dan
5.         Pengajaran alam sekitar memberikan apresasi emosional, karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak.


Meskipun demikian, ada pula kelemahan dari model pendidikan alam sekitar ini, diantaranya ialah:
1.         Karena model pendidikan ini tidak hanya membutuhkan buku, dan pengajar. Namun ada faktor lain yang di perlukan. Seperti halnya lingkungan sekitar dan juga peraga serta atribut penunjang lainnya. Sehingga model pendidikan ini membutuhkan biaya yang lebih banyak.
2.         Model pendidikan ini juga membutuhkan kontrol dan pengawasan yang lebih ketat. Karena peserta didik belajar tidak hanya di dalam ruangan, sehingga hambatan yang ada di luar sangat mungkin terjadi.
3.         Sangat bergantung pada cuaca, karena lokasi yang biasa digunakan dalam model pendidikan ini lebih cenderung ke  alam sekitar yang berada di arena luar ruangan, sehingga bila cuaca yang kurang mendukung, seperti hujan atau terlalu panas, hal tersebut akan sangat mempengaruhi pembelajaran yang berlangsung
4.         Karena lokasi yang lebih luas dari pembelajaran di dalam ruangan, itu berarti sangat memungkinkan waktu yang dibutuhkanpun akan lebih banyak dengan objek kajian  yang lebih banyak.


Dalam proses kegiatan belajar mengajar  terdapat tujuan dari pembelajaran itu sendiri yang harus bisa tercapai, Salah satu diantara tujuan tersebut  adalah siswa mudah memahami dan mencerna mata pelajaran yang disampaikan dengan baik dan benar. Dan salah satu cara untuk tercapainya proses belajar mengajar tersebut adalah melalui metode pendidikan alam sekitar, karena selain siswa dapat belajar di dalam ruangan siswa juga mampu belajar dengan suasana alam sekitar, dan juga dapat menjadikan siswa belajar untuk beradaptasi dan berintraksi dengan alam sekitar.
Tetapi dalam menerapkan metode ini, ada  juga kelemahan yang  harus dipertimbangkan sebelum metode diterapkan, diantaranya adalah bahwa pengajaran alam sekitar berhubungan dengan cuaca, keamanan, biaya, dan lain sebagainya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum IPA SD tentang uji vitamin C

Tradisi Ruwatan laut dicarita Pandeglang